YOU ONLY LIFE ONCE

Rabu, 05 Desember 2012

Kepergianmu

Terkadang sesuatu yang terlihat kuat dan kokoh sebenarnya merekalah yang paling rapuh. namun mengapa mereka terus berpura-pura dalam kesakitannya? mungkin mereka tak ingin menciptakan kesedihan,cukup mereka saja yang merasakan.
Deta hanya mampu menepuk-nepuk bahunya , Ia tahu bagaimana rasanya menjadi Radinka saat ini .
"Juni gak boleh liat nangis aku gini, dia pasti sedih" ucapnya sambil menghapus aliran bening dipipinya.
"sabar kak, kak radinka pasti kuat kok"
Suasana kota kembang diakhir tahun 2010 kala itu seolah tahu perasaannya. mendung , gerimis.

sabtu pagi 18 Desember 2010

Suasana kota Bandung kala itu mendung , gerimis, seolah mereka berbicara, memberi isyarat.
"Hey sayang , gimana udah mending belum ?"
"udah kok sayang , kamu gak kuliah hari ini ?"
"aku bolos yang,hehe"
"kok bolos? hayo jangan gitu dong sayang"
"tapi aku kangen banget sama kamu tau"
"kan kamu kesini tiap hari yang"
Radinka hanya membalasnya dengan senyum sambil mengusap kening orang yang ia sayangi itu.
"sayang aku mau ngomong sesuatu sama kamu" kata Juni tiba-tiba
"ada apa sayang? kok kayaknya serius amat"
"kalo aku pergi ,kamu janji yah gak boleh sedih, harus jadi Radinku yang selalu ceria,senyum yah"
"kok kamu ngomong gitu sih ? kamu itu pasti sembuh Juniku sayang"
"iya sayang , aku juga minta maaf ya sama kamu , gak bisa bantuin tim robot kita "
"udah deh sayang, kamu gak usah ngomong gitu"
tiba-tiba hati Radinka merasakan sesak yang luar biasa, ia tidak mau kehilangan seseorang yang telah bersamanya selama 5 tahun terakhir.
Deta tahu bagaimana rasanya menjadi mereka ,dibalik kebahagiaan mereka. tersimpan sejuta rasa takut. ketakutan akan kehilangan, ketakutan akan sesuatu yang tidak mampu mereka bayangkan.
sejak 2 tahun yang lalu , Juni divonis oleh dokter menderita Leukimia stadium akhir. keadaan itu bagaikan sebuah sambaran yang sangat berat. namun mereka tetap bertahan dalam segala keterbatasan.
 Dibalik senyuman Juni, ada rasa sedih menyelimuti. Ia takut takkan bisa melihat wanita yang begitu ia cintai,melihat senyumannya,melihat tingkah-tingkah lucunya.
"Ahh aku yakin Tuhan lebih tahu mana yang terbaik" gumamnya dalam hati.

Hujan di senja kala itu begitu terasa berbeda. Terdengar suara tangisan memecah dikeheningan rumah sakit,ya begitu tahu Juni sudah pergi, pergi selamanya.
Radinka hanya mampu menangis, ya menangis. Dia sudah tak sanggup berkata apa-apa lagi melihat orang yang dia cintai kini telah pergi. begitupun Ibu Juni hanya mampu menangisi anak yang begitu Ia sayangi.
Namun aku melihat keikhlasannya melepaskan kepergian Juni.
Kini dua tahun berlalu setelah kepergian Juni, Radinka telah menemukan sosok pria yang lain. Walau tetap dalam hatinya, Juni adalah prianya, yang Ia cintai hingga detik ini.


Menjelang 2 tahun kepergianmu kak , ini ku dedikasikan untukmu
dari adik kecilmu , aku merindukanmu ,kau sudah seperti kakaku sendiri
Dewi Putri Lestari :)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar