YOU ONLY LIFE ONCE

Selasa, 09 Juni 2015

Begini Ternyata

Begini ternyata, rasanya melepaskan tanpa harus merasa ditinggalkan
Mengikhlaskan tanpa harus ada aliran hangat disudut mata
Dan... harus memakai 'topeng' bahagia atas ketidakberhasilan untuk bertahan

Bahwa sesungguhnya aku masih ingin mencintaimu (terus)
Namun egomu yang terlanjur membesar, mengalahkan suara hati

Begini ternyata, menahan segala pedih melihat kamu akhirnya dibahagiakan oleh yang bukan aku.
Menahan segala rindu dalam ingatan yang selalu tentang kamu.
Kamu pernah menjadi satu yang paling kuinginkan,
juga satu yang harus aku tinggalkan, hari ini dan seterusnya.
Berbahagialah, di semesta lain mungkin aku dan kamu akan menemukan kita, sebagai aksara paling abadi dan selalu penuh cinta.

Dewi Putri Lestari

Prosa dalam Kereta

selamat tinggal sebuah kisah tanpa ujung
selamat tinggal pria dengan sorot mata tajam yang berdiri disana
selamat tinggal segala kenangan yang pernah ada
selamat tinggal seiring dengan kereta ini membawaku semakin jauh dari tempatmu berdiri
ketika ada seseorang yang berusaha memperjuangkanmu, disana ia tersadar seharusnya sudah bukan porsinya lagi untuk berjuang
ketika sekuat tenaga aku berusaha melepaskan bayanganmu yang terlanjur begitu melekat dengan semua organ ditubuhku
ketika semua akhirnya menemukan titik akhirnya masing-masing
ketika akhirnya tak saling memperjuangkan lagi
ketika kamu tahu bahwa sudah tidak ada lagi hal yang perlu diperjuangkan
saat itu juga, kereta ini membawa raga ku semakin jauh dari ragamu.
ketika kau tersadar aku tak lagi memperjuangkanmu, aku sudah tidak lagi berada di kota yang sama denganmu.
aku kembali ke kotaku untuk kembali menaiki anak tangga kehidupan.
suatu hari nanti jika kamu tahu aku berada di kota yang sama denganmu. ingatlah aku datang tidak untukmu. aku datang untuk mimpi-mimpiku.

Dewi Putri Lestari