YOU ONLY LIFE ONCE

Rabu, 05 November 2014

Prosa 10 Menit

Hujan pertama di awal november kali ini membawa banyak cerita yang ikut larut kedalam memori masa lalu. Aku masih terdiam, menikmati sore yang mulai menjingga.
Pukul 15.53. Ku lihat arloji ku.
Entahlah kenapa pikiranku senang sekali kembali pada ingatan-ingatan lama yang seharusnya tak perlu ku buka lagi.
Apakah ini masalah waktu atau sebuah keyakinan ? Keyakinan untuk melupakan dan tak mengingat lagi.
Sedih kembali merangsak masuk ke dalam denyut nadiku. Aku teringat sosokmu. Sosok yang sekarang lebih memilih mundur dan berhenti berjuang. Sosok yang dulu terasa begitu luar biasa sekarang terasa biasa.
Tuan, apakah kau telah menemukan sosok baru di Kota Hujan itu ?
Apakah kau sudah bahagia bersama kekasih barumu ?
ah tuan maaf pikiranku lancang. Berusaha mengobrak abrik cerita lama yang pernah ada dalam kehidupanku.
Tuan, bila suatu hari kau menggandeng wanitamu di singgasana itu, dan aku hanya mampu memandangmu dalam dimensi yang berbeda, sebagai seorang kawan lama, masihkah kau mau meng-aamiin-i doa-doa baik ku yang ku panjatkan untuk kebahagiaan kalian ?
Tuan , aku tahu kau pria yang hebat dan kuat.
Ijinkan aku sesekali melihat kebelakang dan kembali mengingat rasanya anggur dan mengkudu yang pernah kita lalui. Setelah itu aku akan tersenyum. Aku tahu, aku pernah sekuat itu melalui semuanya.

Kini semua tinggal cerita yang terukir abadi di dalam sanubari. Suatu hari nanti, jika aku sudah menemukan 'bangku kananku' , berdoalah untukku, untuk sebuah kebahagiaan di jalan kita masing-masing.

Arlojiku menunjukan pukul 16.03.
Sepuluh menit berlalu. Sudah cukup aku mengingatmu. Terimakasih telah menjadi bagian cerita cinta yang tak bisa di gambarkan oleh kata.

Aku, wanita di masa lalumu.
Yang sedang berusaha mengepakkan sayapnya kembali.

Dewi Putri Lestari :)

Sabtu, 05 Juli 2014

Prosa di awal Juli

Untukmu pria yang kini telah berada di jalan yang berbeda
Yang berjalan mungkin lebih cepat atau lebih lambat dari pada aku.
Aku masih tetap seperti ini. Tak banyak harapku setelah hampir setengah windu kuhabiskan pagi dan malam bersamamu.
Tak banyak asa ku setelah semua merubah keadaan kita 180 derajat sejak awal april lalu.
tidak ada yang tidak sedih ketika harus melepaskan genggamannya satu sama lain.
Tak ada yang tak menangis ketika kepercayaan yang sudah di tata dan di jaga selama setengah windu itu kini hanya tinggal puing-puing yang berserakan yang tinggal menunggu hempasan ombak untuk membawanya pergi.
Aku sedih , pun aku menangis.
Tidak ada kata yang bisa menggambarkan bagaimana perasaanku saat ini.
Cinta yang bersemi sejak empat tahun lalu tidak dengan mudah terlupakan begitu saja.
Semua usaha yang kita lakukan sekarang terasa begitu percuma.
Sudahlah musim semi akan segera tiba, aku tak mau larut dalam romantisme masa lalu yang kubangun dengan bahagia.
Aku tak pernah memintamu untuk memperjuangkanku setelah semuanya telah berakhir.
Aku tak pernah memintamu untuk memanusiakan hatiku setelah kau mati rasakan perasaanku.
Aku hanya meminta untuk berjalan sendiri  , tak ingin ada beban yang bisa merusak masa depanku.
Sudahlah senja hampir tiba , aku pun harus bergegas .

Senja di awal juli  , biarkan tangan Tuhan yang menjelaskan semuanya :)

Dewi Putri Lestari :)

Minggu, 20 April 2014

Prosa Singkat ini Untuk Kamu

Aku ingin bercerita pada malam
tentangmu yang lengkungan khasnya aku rindukan
tentangmu yang sorot mata tajamnya aku nantikan 
tentangmu yang hampir setiap hari mampir di kepalaku

Ini Apa (?)

Malam ini terasa sangat dingin. Aku sendiri ditengah ramai nya kota budaya ini, ditemani segelas es durian cokelat kesukaanku. Hujan mengguyur Jogja sejak siang hingga sore tadi. yang tak lupa meninggalkan jejaknya di dahan pohon. Entah ini malam minggu keberapa yang selalu kuhabiskan sendirian. mungkin bersamamu, tapi tak secara langsung. Kusesap minumanku, lalu menghadap laptop kembali.
Ah pikiranku terlalu lancang. lari, melesat pada kenangan-kenangan yang takkan pernah kembali lagi.
kenangan tentang semuanya yang pernah terjadi di masa lalu. tentu saja hal-hal yang baik.lantas bagaimana dengan hal-hal yang tak mengenakan? sejujurnya aku terlalu takut untuk mengingat segala hal buruk, yang aku tahu pasti dadaku akan terasa sesak. Aku tak ingin mengingatnya, yang sudah terlanjur pahit ya sudah. Takkan aku ingat dan selalu aku jadikan cermin.  Aku tak ingin banyak bercakap tentang segala pembenahan seperti yang kau dengungkan kepadaku. aku hanya inginkan waktu berjalan semestinya, dan aku melakukannya sedikit demi sedikit tanpa ingin orang tahu.
Aku memang manusia yang menyukai kesendirian, kesunyian, dan ketenangan.
Sekarang aku lebih menyukai menciptakan duniaku sendiri, mungkin menutup diri lebih tepatnya. Kalian anggap aku aneh ? silahkan saja :)
 Aku tak suka bepergian kalau hanya sekedar melihat-lihat, aku terlalu pusing jika harus berlama-lama di tempat yang terlalu padat dan bising. aku adalah orang yang lebih menyukai menghabiskan waktunya dengan cara yang sangat sederhana. Mendengarkan musik, menghabiskan seharian di kamar membaca novel, atau berjalan ke pusat perbelanjaan sendirian membeli barang yang aku inginkan. Mungkin bagi kalian itu sangat membosankan, tapi bagiku ? tidak sama sekali :)
Sesederhana itu ...

Minggu, 13 April 2014

Perpisahan (?)

Aku sangat benci mengucapkan "Selamat jalan sayang" atau "Hati-hati ya sayang, kabari aku kalau sudah sampai".


Minggu, 23 Maret 2014

Cerita Cinta Alexa

support pic by google
Indahnya hati dan hari ketika hidup mulai dihinggapi rasa yang membuat segalanya berbunga-bunga. menginjak usianya yang remaja Alexa mulai merasakan getaran aneh didalam hatinya. bukan kali pertama ia merasakan getaran itu. mungkin ini sudah yang keberapa kalinya. namun mungkin hanya sampai tahap yang banyak orang bilang "PDKT" a.k.a pendekatan.

Rabu, 05 Maret 2014

Menunggu tak Sesederhana itu ...

Menunggu ?
Siapa yang menyukai hal ini ?
Tak seorangpun menyukai ini, pun begitu aku
Sesungguhnya aku adalah orang yang tak sabar menunggu, ya seperti menunggu antrian panjang disebuah tempat makan ketika rasa lapar begitu meradang diperutku atau menunggu sesuatu yang lain , aku benci hal itu tapi... aku tetap melakukannya ...
Apakah menunggumu juga akan se-menyebalkan itu ? Apakah aku akan sebosan seperti menunggu kereta di peron stasiun ? Atau apa ?

Ketika bersamamu menjadi hal yang sangat sulit aku dapatkan ...
ketika mendengar suaramu saja harus menunggu larut malam karna waktumu yang tak banyak ..
Ketika pesanmu mulai jarang menghuni kotak masukku karna kesibukanmu yang padat ..
Ketika semua itu mengharuskanku melakukan hal yang aku benci tanpa aku sadari.... menunggu
Menunggumu sudah jadi hal yang selalu aku lakukan
Menunggumu memberikan banyak pelajaran bagiku
Jika ada yang bilang bahwa menunggu itu sederhana , tolong katakan padanya bahwa menunggu tidak sesederhana yang kalian ucapkan ...
Dalam menunggu, aku harus bisa menahan diriku agar tak berpikiran macam-macam
Dalam menunggu .. aku menjaga kepercayaan yang ia titipkan padaku ..
Dalam menunggu aku harus bisa menahan hatiku agar tidak mudah tergoda dengan kilauan sesaat..
Menahan kencangnya rindu yang menerpa hati ini setiap hari
Menahan aliran bening ini ketika bertatap denganmu menjadi hadiah yang tak bisa aku dapatkan dihari bahagiaku ..
Tapi dalam menunggu aku menemukan sesuatu yang merelakan kami untuk saling mempertahankan meski dalam penantian tanpa temu ...
Rasa ini menjadi jawaban atas segala perjuangan ini ...
Masih berani mengatakan bahwa menunggu adalah pekerjaan yang sederhana ?
Ketahuilah akan ada saatnya menunggu akan menjadi hal yang luar biasa manis , yang tak akan pernah habis kita ceritakan pahit manisnya , saat kita hidup dan menua bersama ...

Untuk semua yang sedang menunggu , kalian tidak pernah sendirian
Ada Tuhan yang selalu menemani
Dewi Putri Lestari :)

Prosa sore hari ...

Sore ini begitu mendung. Langit seperti menyapaku tanpa senyuman.
Entahlah ... aku sedang merasa bosan. Sedang merasa hati ini terasa hampa.
Tiba-tiba anganku kembali pada beberapa bulan silam, saat ada seseorang yang tak ku kenal yang ku ketahui ia adalah bagian dari masa lalu priaku berkicau tentang diriku yang sesungguhnya ia tak pernah tahu siapa aku.
aku menghela nafas panjang .... sekarang aku tidak marah ketika aku mengingat kejadian itu kembali. Entah mengapa, namun kejadian itu begitu melekat di benakku. Bukannya aku dendam atau apa , tidak ... aku sudah memaafkannya , aku juga sudah berusaha melupakan kejadian itu.
Yaaah tapi aku ini hanya seorang manusia yang sedang bermetamorfosa, lantas hanya karna aku mengingatnya bukan berati aku mengungkit kejadian itu bukan? Aku pun tidak menyalahkan siapa-siapa atas apa yang terjadi di kehidupanku. Susah sedih senang semua jadi pilihan kita.
Semua aku jadikan cermin , letupan emosiku hari kemarin sesungguhnya membuatku benar-benar sadar bahwa Tuhan tidak pernah memberikan ujian melebihi batas kemampuan umat-Nya.
Terimakasih telaha menegurku dengan cara - Mu yang sungguh luar biasa.
Kini aku tahu, di usiaku sebelia ini aku mampu menyelesaikannya sendiri,,, tentu bersama Mu Tuhan .

Dari aku yang berusaha agar usahaku tidak sia-sia
Yang aku sadar aku tidak boleh mencintai manusia melebihi cintaku pada Mu

Dewi Putri Lestari :)

Kamis, 09 Januari 2014

Aku Kira Semuanya Telah Usai ....

Aku kira semuanya telah usai
Ketika kulihat kalender menunjukan tanggal 30 Desember 2013
Aku kira semuanya telah usai
Saat kamu resmi menanggalkan atribut siswa dan menyandang atribut bripda mu
Aku kira semuanya telah usai
Ketika selepas tanggal 30 namamu selalu muncul di layar ponselku
Aku kira semuanya telah usai
Saat pagi itu kamu menyambangi rumahku dengan senyum dan kesederhanaanmu
Aku kira semuanya telah usai
Segala kegalauan, segala air mata dimana kerinduan terhadapmu menjadi tersangkanya
Aku kira semuanya telah usai
Saat dunia kembali melihat tawa kita pecah bersama alunan semesta senja kemarin
Aku kira semuanya telah usai
Saat aku kembali melewati hariku dengan rekahan senyum yang penyebabnya itu kamu
Aku kira semuanya telah usai
Seiring komunikasi yang terbatas tebalnya tembok lemdik itu berakhir
Aku kira semuanya telah usai
Aku kira jarak ini tak lagi membatasi kita
Tapi aku salah , semua ini belum usai
Seharusnya aku mengerti, seharusnya aku sadar sedari awal dengan siapa aku beriringan
Seharusnya aku tahu apa yang harus aku lakukan
Seharusnya aku tahu, aku tak boleh banyak mengeluh
Tidak, kali ini aku tidak mengeluh
Mengertikah kalian ?
Aku hanya menuangkan sejenak sesuatu yang sedang aku rasakan , salahkah ?
haruskah kalian sebut aku menggalau lagi ?
Tidak , aku tidak seperti dulu lagi.
Sekarang aku tahu siapa yang aku dampingi
Bukankah tidak seharusnya aku mengeluh hanya karna jarak dan komunikasi yang minim seperti dulu?
Aku tak akan kalah pada jarak yg membuat kami jauh
Menunggumu hal yang akan terus kulakukan
Menunggumu menjadi hal yang membuat letupan-letupan kecil di hati kembali menyala
Menunggumu tidak pernah aku meminta imbalan
Dan aku yakin Tuhan akan menjodohkanku dengannya, Tuhan sedang menyiapkan kebahagiaan untuk kita
Yang ku kira telah usai, ternyata masih sangat panjang
Perjalanan keras ini suatu hari akan menemukan tempatnya berlabuh
Berlabuh untuk menjemput kebahagiaan Tuhan
Mengertilah aku selalu disini untukmu , selamanya


Dewi Putri Lestari :)