YOU ONLY LIFE ONCE

Kamis, 12 Mei 2016

Perempuan dan Senja Di Pelataran Toko


Senja selalu menjadi penghantar cerita kehidupan paling setia.
Setiap senja tiba, ada banyak cerita anak manusia menguap di jalanan. Pun ada yang menguap di pelataran toko tempat aku bekerja paruh waktu.
Ditempat ini, aku habiskan beberapa senja terakhir dengan menyaksikan segala apa-apa yang menguap, mengudara dijalanan.
Setiap langit mulai menampakkan semburat jingga nya bersamaan dengan riuhnya jalanan Jogja, aku saksikan pula anak manusia berpeluh dengan raut yang berbeda-beda.

Setiap senja punya ceritanya masing-masing. Setiap yang berani menentukan jalan hidupnya punya kisahnya masing-masing.
Pun dengan gadis yang mungkin lebih muda dariku 3 tahun. Sendu wajahnya yang sederhana khas perempuan Jogja yang terus ia balut dengan senyum dan tawa renyahnya setiap hari tidak dapat menyembunyikan cerita pilu di balik hitam bola matanya.
Tanpa aku memulai, ia tiba-tiba menceritakan segala apapun yang terjadi dalam hidupnya. Sekali lagi aku tertegun mendengar semua ceritanya. Segala lara, pilu, bahkan kehilangan terbesar sudah pernah ia rasakan. Lalu dia terdiam dengan wajah penuh kebingungan bercampur kesedihan.
Orang yang seharusnya menjadi pelindung setelah Ibunya tidak ada, justru hampir membuatnya kehilangan satu-satunya kenangan terakhir bersama ibunya. Kaget, tertegun, turut merasakan apa yang ia rasakan. Tapi begitulah kehidupan.

Saya hanya bisa merangkulnya, memberinya semangat dengan segala yang saya bisa, mendoakan agar segalanya tetap baik-baik saja.

Hidup memang terkadang terlalu keras untuk sebagian orang, sebagian lainnya menganggap hidup terlalu mudah untuk dijalani bahkan cenderung membosankan.
Tapi saya percaya Tuhan tidak akan menempa hamba-Nya sedemikian rupa.
Saya selalu percaya, apa yang akan Tuhan berikan kapadanya di kemudian hari adalah pengganti dari apa yang sudah diambil darinya.


Perempuan mungil, tangguh, dengan suara super nyaring.
Belum lama aku mengenalmu, banyak pelajaran hidup yang aku dapatkan.
Ditulis Jumat, 29 April 2016.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar