YOU ONLY LIFE ONCE
Tampilkan postingan dengan label cinta. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label cinta. Tampilkan semua postingan

Kamis, 24 September 2015

Seperti aku, Seperti kamu

Ada beberapa kisah yang memang harus berakhir tanpa akhir.
Ada beberapa rasa yang memang lebih baik hanya dibiarkan begitu saja, menguap di tengah jalan.

sumber gambar : google

Seperti aku seperti kamu
Dua orang yang sama-sama merasa nyaman namun tak pernah tahu harus berjalan kemana.
Seperti aku, yang membiarkan rasa nyaman terhadapmu ini lama bersarang pada hatiku.
Seperti kamu, yang berusaha menahan segala rasa nyamanmu agar tak terlalu dalam jatuh menuju hatiku.
Entah ini apa namanya..
Yang jelas saat ini aku enggan beranjak disisimu
Aku masih ingin terus disampingmu, menemanimu, dan menguatkanmu saat kamu lemah.
Kamu pun tidak pernah menepis segala rasa dariku
Kamu pun seolah meruntuhkan tembok pembatas rasa yang kamu bangun sendiri.
Seperti aku, seperti kamu..
Bahwa aku dan kamu tak memiliki titik temu yang pasti
Titik temu dari ribuan kilometer yang selalu membentang tanpa bisa ditentang
Tapi aku menikmatinya, entah aku tidak tahu kamu menikmatinya atau tidak
Lalu, aku bertanya pada diriku sendiri..
Mau sampai kapan seperti ?
Entahlah, hanya waktu yang punya jawabannya

Bahwa saat ini aku ingin tetap seperti ini, berada disisi ternyamanku, bersamamu

Bohong jika aku berkata aku tak punya harapan tentangmu
Munafik jika aku mengatakan bahwa aku tidak menyimpan rasa untukmu
Bila esok kamu menemukan aksara-aksaramu, cukuplah aku turut berbahagia atas nama teman yang pernah memiliki rasa padamu, yang rasa itu dibiarkan menguap begitu saja..
Tapi tenang saja, aku akan lebih keras dan lebih sering untuk me-lobby Tuhan agar nama yang tercatat sebagai bangku kananku adalah kamu :)


Dewi Putri Lestari.

Selasa, 09 Juni 2015

Prosa dalam Kereta

selamat tinggal sebuah kisah tanpa ujung
selamat tinggal pria dengan sorot mata tajam yang berdiri disana
selamat tinggal segala kenangan yang pernah ada
selamat tinggal seiring dengan kereta ini membawaku semakin jauh dari tempatmu berdiri
ketika ada seseorang yang berusaha memperjuangkanmu, disana ia tersadar seharusnya sudah bukan porsinya lagi untuk berjuang
ketika sekuat tenaga aku berusaha melepaskan bayanganmu yang terlanjur begitu melekat dengan semua organ ditubuhku
ketika semua akhirnya menemukan titik akhirnya masing-masing
ketika akhirnya tak saling memperjuangkan lagi
ketika kamu tahu bahwa sudah tidak ada lagi hal yang perlu diperjuangkan
saat itu juga, kereta ini membawa raga ku semakin jauh dari ragamu.
ketika kau tersadar aku tak lagi memperjuangkanmu, aku sudah tidak lagi berada di kota yang sama denganmu.
aku kembali ke kotaku untuk kembali menaiki anak tangga kehidupan.
suatu hari nanti jika kamu tahu aku berada di kota yang sama denganmu. ingatlah aku datang tidak untukmu. aku datang untuk mimpi-mimpiku.

Dewi Putri Lestari

Minggu, 23 Maret 2014

Cerita Cinta Alexa

support pic by google
Indahnya hati dan hari ketika hidup mulai dihinggapi rasa yang membuat segalanya berbunga-bunga. menginjak usianya yang remaja Alexa mulai merasakan getaran aneh didalam hatinya. bukan kali pertama ia merasakan getaran itu. mungkin ini sudah yang keberapa kalinya. namun mungkin hanya sampai tahap yang banyak orang bilang "PDKT" a.k.a pendekatan.

Rabu, 05 Maret 2014

Menunggu tak Sesederhana itu ...

Menunggu ?
Siapa yang menyukai hal ini ?
Tak seorangpun menyukai ini, pun begitu aku
Sesungguhnya aku adalah orang yang tak sabar menunggu, ya seperti menunggu antrian panjang disebuah tempat makan ketika rasa lapar begitu meradang diperutku atau menunggu sesuatu yang lain , aku benci hal itu tapi... aku tetap melakukannya ...
Apakah menunggumu juga akan se-menyebalkan itu ? Apakah aku akan sebosan seperti menunggu kereta di peron stasiun ? Atau apa ?

Ketika bersamamu menjadi hal yang sangat sulit aku dapatkan ...
ketika mendengar suaramu saja harus menunggu larut malam karna waktumu yang tak banyak ..
Ketika pesanmu mulai jarang menghuni kotak masukku karna kesibukanmu yang padat ..
Ketika semua itu mengharuskanku melakukan hal yang aku benci tanpa aku sadari.... menunggu
Menunggumu sudah jadi hal yang selalu aku lakukan
Menunggumu memberikan banyak pelajaran bagiku
Jika ada yang bilang bahwa menunggu itu sederhana , tolong katakan padanya bahwa menunggu tidak sesederhana yang kalian ucapkan ...
Dalam menunggu, aku harus bisa menahan diriku agar tak berpikiran macam-macam
Dalam menunggu .. aku menjaga kepercayaan yang ia titipkan padaku ..
Dalam menunggu aku harus bisa menahan hatiku agar tidak mudah tergoda dengan kilauan sesaat..
Menahan kencangnya rindu yang menerpa hati ini setiap hari
Menahan aliran bening ini ketika bertatap denganmu menjadi hadiah yang tak bisa aku dapatkan dihari bahagiaku ..
Tapi dalam menunggu aku menemukan sesuatu yang merelakan kami untuk saling mempertahankan meski dalam penantian tanpa temu ...
Rasa ini menjadi jawaban atas segala perjuangan ini ...
Masih berani mengatakan bahwa menunggu adalah pekerjaan yang sederhana ?
Ketahuilah akan ada saatnya menunggu akan menjadi hal yang luar biasa manis , yang tak akan pernah habis kita ceritakan pahit manisnya , saat kita hidup dan menua bersama ...

Untuk semua yang sedang menunggu , kalian tidak pernah sendirian
Ada Tuhan yang selalu menemani
Dewi Putri Lestari :)

Prosa sore hari ...

Sore ini begitu mendung. Langit seperti menyapaku tanpa senyuman.
Entahlah ... aku sedang merasa bosan. Sedang merasa hati ini terasa hampa.
Tiba-tiba anganku kembali pada beberapa bulan silam, saat ada seseorang yang tak ku kenal yang ku ketahui ia adalah bagian dari masa lalu priaku berkicau tentang diriku yang sesungguhnya ia tak pernah tahu siapa aku.
aku menghela nafas panjang .... sekarang aku tidak marah ketika aku mengingat kejadian itu kembali. Entah mengapa, namun kejadian itu begitu melekat di benakku. Bukannya aku dendam atau apa , tidak ... aku sudah memaafkannya , aku juga sudah berusaha melupakan kejadian itu.
Yaaah tapi aku ini hanya seorang manusia yang sedang bermetamorfosa, lantas hanya karna aku mengingatnya bukan berati aku mengungkit kejadian itu bukan? Aku pun tidak menyalahkan siapa-siapa atas apa yang terjadi di kehidupanku. Susah sedih senang semua jadi pilihan kita.
Semua aku jadikan cermin , letupan emosiku hari kemarin sesungguhnya membuatku benar-benar sadar bahwa Tuhan tidak pernah memberikan ujian melebihi batas kemampuan umat-Nya.
Terimakasih telaha menegurku dengan cara - Mu yang sungguh luar biasa.
Kini aku tahu, di usiaku sebelia ini aku mampu menyelesaikannya sendiri,,, tentu bersama Mu Tuhan .

Dari aku yang berusaha agar usahaku tidak sia-sia
Yang aku sadar aku tidak boleh mencintai manusia melebihi cintaku pada Mu

Dewi Putri Lestari :)

Kamis, 09 Januari 2014

Aku Kira Semuanya Telah Usai ....

Aku kira semuanya telah usai
Ketika kulihat kalender menunjukan tanggal 30 Desember 2013
Aku kira semuanya telah usai
Saat kamu resmi menanggalkan atribut siswa dan menyandang atribut bripda mu
Aku kira semuanya telah usai
Ketika selepas tanggal 30 namamu selalu muncul di layar ponselku
Aku kira semuanya telah usai
Saat pagi itu kamu menyambangi rumahku dengan senyum dan kesederhanaanmu
Aku kira semuanya telah usai
Segala kegalauan, segala air mata dimana kerinduan terhadapmu menjadi tersangkanya
Aku kira semuanya telah usai
Saat dunia kembali melihat tawa kita pecah bersama alunan semesta senja kemarin
Aku kira semuanya telah usai
Saat aku kembali melewati hariku dengan rekahan senyum yang penyebabnya itu kamu
Aku kira semuanya telah usai
Seiring komunikasi yang terbatas tebalnya tembok lemdik itu berakhir
Aku kira semuanya telah usai
Aku kira jarak ini tak lagi membatasi kita
Tapi aku salah , semua ini belum usai
Seharusnya aku mengerti, seharusnya aku sadar sedari awal dengan siapa aku beriringan
Seharusnya aku tahu apa yang harus aku lakukan
Seharusnya aku tahu, aku tak boleh banyak mengeluh
Tidak, kali ini aku tidak mengeluh
Mengertikah kalian ?
Aku hanya menuangkan sejenak sesuatu yang sedang aku rasakan , salahkah ?
haruskah kalian sebut aku menggalau lagi ?
Tidak , aku tidak seperti dulu lagi.
Sekarang aku tahu siapa yang aku dampingi
Bukankah tidak seharusnya aku mengeluh hanya karna jarak dan komunikasi yang minim seperti dulu?
Aku tak akan kalah pada jarak yg membuat kami jauh
Menunggumu hal yang akan terus kulakukan
Menunggumu menjadi hal yang membuat letupan-letupan kecil di hati kembali menyala
Menunggumu tidak pernah aku meminta imbalan
Dan aku yakin Tuhan akan menjodohkanku dengannya, Tuhan sedang menyiapkan kebahagiaan untuk kita
Yang ku kira telah usai, ternyata masih sangat panjang
Perjalanan keras ini suatu hari akan menemukan tempatnya berlabuh
Berlabuh untuk menjemput kebahagiaan Tuhan
Mengertilah aku selalu disini untukmu , selamanya


Dewi Putri Lestari :)

Selasa, 31 Desember 2013

2013 , Thank You

Ini malam tahun baru ya gaes ? yeaay finally halaman ke 356 kita di buku 2013 akan segera ditutup. Gak banyak yang pengen aku ungkapin, tapi ya sekedar sebagai coretan kecil saja.
Well, banyak banget yang sudah terjadi di tahun ini. Air mata, tawa, haru, semua tumpah ruah di tahun ini.
Bersyukur banget masih dikasih kesempatan menikmati segala anugrahNya sampai detik ini. Malam ini , kurang lebih beberapa menit lagi halaman ke 365 will be the end, dan sudah siap diganti dengan buku baru. Tidak ada pesta atau segala tetek-bengek tentang perayaan tahun baru, bagiku ini tidak terlalu penting. Banyak harapan yang aku gantungkan untuk tahun depan. Semoga tahun depan aku masih dikasih kesempatan untuk tetap menikmati semua ini Tuhan.
Flashback sedikit , di Tahun ini banyak yang terjadi. Putus cinta dan patah hati, lalu merasa hampa untuk beberapa saat, dan Tiba-tiba Tuhan mempertemukan kita lagi. Ya kita , aku dan kamu akhirnya menjadi "kita" lagi. Kebetulan ? aku rasa tidak. selama kita percaya akan rencana Nya, tidak ada yang tidak mungkin. Siapa yang bisa menghalangi kalau Dia sudah berkehendak ?
Aku sangat bersyukur Tuhan , sangat. Terimakasih untuk segala nikmatnya, rezekinya, ujiannya, dan segala pendewasaan diri. Aku sadar , tidak seharusnya aku bermain-main lagi. Aku tahu apa yang harus aku lakukan sekarang Tuhan.
Kau ingin melihatku dan My D berjuang lagi kan ? melawan kerasnya kenyataan yang harus kami hadapi.
30 Desember 2013 lalu, menjadi satu titik pijakanmu yang sangat berarti dalam hidupmu sayang. Ya hari itu kamu resmi menjadi seorang Bripda , selamat ya sayaang aku bangga bisa mendampingimu sampai detik ini, menjadi pemeran dalam skenario Tuhan yang ditugaskan menjadi pendampingmu. Bahagia , melihat segala pencapaian dan usaha yang telah kau lakukan di usiamu yang baru menginjak 20tahun 13 Desember lalu.
Aku tidak banyak berharap sayang, aku hanya berharap kita tetap pada komitmen kita. untuk tetap kuat melawan kerasnya cinta jarak jauh, melawan jahatnya rindu yang datangnya tidak pernah bisa diterka.
Hubungan ini masih dan harus terus berlanjut, apapun ujiannya bagaimanapun terjalnya , kita sudah berjanji untuk tetap menjadi satu di tengah ribuan kilometer. Yogyakarta-Jawa Barat itu tak seberapa, Cinta yang sudah 3 tahun berdiam dihatiku, dan aku tak tahu kapan rasa itu akan beranjak. Yang kurasa rasa itu semakin kuat, bukannya tidak pernah lemah, tapi kamu selalu berhasil menguatkanku. Aku sangat bahagia dan bangga bisa mendampingi pria hebat sepertimu, bukan dari seragam hitam dan baret biru tuamu. tapi dari segala usaha dan doamu yang tidak pernah putus sampai akhirnya kau seperti sekarang, dan aku pun akan menjadi wanita yang bisa kau banggakan. Terimakasih, terimakasih telah menjaga hatimu selalu untukku.
Terimakasih untuk semuanya , untuk Tuhan yang telah menyusun skenarionya dengan begitu menawan, untuk keluargaku dan keluarganya , semoga selalu dilindungi oleh Tuhan, dan terakhir untuk kamu , kamu yang selalu berhasil membuatku tertegun mendengar beratnya suaramu, aku mencintaimu sayang.

          Ini waktu masih pendidikan :)))

            My D - Pengasuh - Bang Indra (waktu pelantikan)


Dari wanita yang masih dan akan terus menunggumu kembali
Entah berapa lama waktunya
Percaya, Tuhan telah menyiapkan "Happy Ending" untuk kita
Dear You, Bripda Depri Adhi Prakoso :)

Dewi Putri Lestari :)

Senin, 11 November 2013

Love Rain

Ditulis hari Minggu 3 November 2013 , 3 Minggu setelah pertemuan (terakhir) kita
 
Hallo selamat berjumpa lagi , kuharap kau tak pernah bosan membaca surat-surat dariku hey tuan dengan baret biru tua , baret biru tua ? ya semalam kau protes padaku dan menjelaskan segala tetek-bengek tentang atributmu. yayaya sekalipun aku masih tak mengerti haha. 
Hari ketiga bulan November di tahun ketiga kita, sudah jadi hal biasa kala bulan-bulan ini ribuan butir air jatuh membasahi kota kita. seperti siang ini atau harus kusebut ini sore ? entahlah,yang jelas hari ini adalah hari terakhir sebelum keberangkatanku kembali ke kota budaya. hujan kembali menyapa kota kita , aku suka , sangat suka. bukankah kau tentu saja sudah paham?
Orang bilang hujan itu biasa, tapi bagi ku tak pernah ada hujan se-magis di kota kita. tak pernah ada yang mengalahkan. terlebih saat ternyata hujan yang mempertemukan kita.
Cerita tentang hujan ini seperti merambat di urat nadiku. seperti membiaskan cerita yang sama juga. Langit masih gelap,rintikan aitpun masih membasahi balkon kamarku ketika aku menuliskan ini. Langit hatiku juga mengikutinya, seakan dua hal yang berjalan beriringan dan tidak ingin melepasnya satu sama lain.

Aku tidak menginginkan hal ini, sore hari yang mendung. Tersiksa hati ketika tidak melihat pelangi. Berharap esok hari pelangi itu hadir kembali, pelangi yang sanggup menampakkan keindahannya untukku. Untuk kita. Ya rasa rindu yang sudah tertumpuk begitu banyaknya entah harus kuapakan. mengatakannya padamu ? ah aku takut kamu bosan mendengarnya. yasudah aku hanya bisa meluapkannya sebagai sebuahn surat untukmu.
Hujan selalu punya cerita tentang kita , hujan menjadi penenang, pun menjadi pengingat rasa kehilangan.
Melihat deretan potret kita dikamar tidurku yang tidak pernah aku lepas sejak dulu, lengkungan mungil diwajahku kembali mekar , rasanya seperti baru kemarin saja yah. Melihat semua potret ini, impuls di otakku kembali menghadirkan sejuta kenangan lama. masih ingat ? kala kamu dengan
Kamu ingat kapan pertama kali kita bertatap muka hey tuan ? ah pasti kau sudah lupa.  yasudah aku tentu paham dengan segala hiruk pikuknya duniamu saat ini. Tiga tahun yang lalu ,hujan pertama kita, sepulang sekolah , dijalan menuju rumahku, rasanya semua begitu manis.
Hujan kadang masih menjadi peran atagonis bagiku , mengapa tidak ?
karena hujan , aku semakin merindumu.
karena hujan , impuls diotakku selalu meresonansikan bayangmu.
Derasnya hujan yang mengguyur kota kita , sederas banyaknya rindu yang mengalir untukmu.
karena hujan pula aku kembali menemukan sosokmu.


Dari seorang wanita pecandu hujan
yang berharap 
tiba-tiba prianya muncul 
ditengah derasnya hujan
membawa setangkai mawar putih 

Dewi Putri Lestari :) 

Kamu Alasanku

Empat bulan lalu , keputusanku kembali pada cinta pertama telah kuambil. Menjatuhkan hati (lagi) untuk kesekian kalinya pada pria yang sekarang dengan baret biru tuanya. Ya , dia hanya seorang pria sederhana yang disempurnakan dengan seragam cokelat tua dengan baret cokelat muda yang kelak ia akan berseragam biru tua pula. entah apa yang terjadi kala itu , semua terjadi begitu saja , aku merindukanmu padahal aku tahu bukan hakku untuk merindukanmu, apalagi mengharap kamu. Tidak aku tidak pernah berpikir sejauh itu.
Tapi mungkin ini yang sering kita sebut "CINTA" . Sama sekali tak mengenal logika dan pilihan lain. Ketika hati berkata "Ya aku cinta dia", tak kuasa hati untuk menolak apa yang diberikan dan diminta olehnya.
Entahlah , apa yang mampu meluluhkan hatiku lagi.
Orang bilang karena seragam cokelatnya ..
Orang bilang karena gagah tegapnya dengan sepatu mengkilatnya ..
Orang bilang karena dia calon abdi negara dengan kharismanya tersendiri ..
Sungguh bukan karena itu semua ! dengan sekali lagi kukatakan,  

Aku mencintainya karena dia bukan sekedar seragam cokelatnya!! Dia pria yang begitu sayang pada mamah dan papahnya. Dia pria yang takut pada Tuhannya. Dia pria yang bertanggung jawab akan cita-cita dan kewajibannya. Dia pria yang pertama kali membuatku jatuh cinta tanpa alasan yang jelas sejak 3 tahun yang lalu. Dan dia teman pria pertama yang menjadi imam sholatku.

Sedih ketika orang lain menganggapku adalam wanita yang gila terhadap abdi negara. Benci saat orang lain mengatakan aku mencintainya karena dia calon abdi negara. Menangis , ketika ada orang yang mencelaku merebutnya hanya karena dia calon abdi negara dan aku tak berani mengadukan kesakitanku padanya. Tapi aku harus menjadi wanita yang tegar. tak boleh menangis meski hati sangat ingin menangis. kututupi segala kesedihanku dengan senyum tulus yang merekah diwajahku ketika kamu mulai menyapaku di layar ponsel. Sangat gembira saat kau menanyakan bagaimana keadaanku , meski telah kutahan rindu ini terlalu lama. 
Kamu tahu tuan ? dibalik senyum manis dan topeng tegar, ada pilu yang bergelayut didalam hatiku saat kita harus kembali terpisah dan aku harus merelakan TURANGGA membawamu kembali ke medan pendidikan.
Aku tidak tahu apa yang membuat aku bisa setegar ini,dan bertahan menjalani kerasnya cinta jarak jauh.
kamu tahu ? alasanku kamu, kamu yang mampu membuatku sabar, tegar, dan menguatkan hatiku bertahan sejauh ini. merajut kembali kisah kita yang hampir 3 tahun kita lalui bersama. Terimakasih atas segala cinta dan kasihmu, aku akan (selalu) menjaga hatimu, cintamu, dan kepercayaanmu. Lanjutkan cita-citamu tuan , aku selalu disini, disini setia menunggumu kembali . Doaku selalu menyertaimu.


Dari wanita yang saat ini sedang berusaha menjadikan hatinya sekuat karang.
yang mencintaimu dan akan selalu mencintaimu sama seperti 3 tahun yang lalu.
Dewi Putri Lestari :)

Minggu, 10 November 2013

Malam Minggu Bukan Milik Kita

Sabtu, 9 Nov 2013
Penat sekali rasanya. kupacu beat hitamku kemanapun aku inginkan. Kuarahkan kearah pusat kota, berkumpul bersama teman-temanku. Ya ramai sekali rasanya, dan baru kuingat ini malam minggu. Yang anak muda sebut, malamnya orang jatuh cinta.  Malam Minggu ? yaaa sepertinya hari itu kedengaran sangat mengasyikkan untuk kebanyakan muda-mudi, apalagi buat mereka yang sudah memiliki pasangan. Bagiku malam minggu atau malam apapun sama saja. "No date,no candle ligth dinner,no hug,no hold hand"
Malam ini harusnya seperti biasa kuterima telfon darimu, tapi jam diponselku sudah menunjukkan pukul 20.00 WIB. Belum ada tanda-tanda kehidupan, pesan singkatpun belum nampak dilayar. Sabar dew sabar, kataku dalam hati.Menunggu sabtu dan minggu, sebuah kesempatan indah untuk sekedar berkomunikasi , saling berkabar dan menyapa meski hanya dengan sms, telfon,  Tidak lebih. Meski maksud hati ingin sekali bertemu namun harus kuurungkan keinginanku dan hanya bisa menunggu  akhir tahun. 
Tidak ada semangat diwajahku padahal teman-temanku sudah berusaha membuatku mencair seperti biasa , namun aku tetap saja membisu dengan senyum tipis yang sesekali merekah di wajahku. 
aku merindukanku , aku merindukan sosokmu , ya itu alasanku menjadi seorang pendiam seperti malam ini. kulihat lagi jam di ponselku , ya Tuhan waktu sudah menunjukan pukul 21.32 , aku ingin segera pulang kalau-kalau abangku menelepon . segera aku bergegas pamit pada teman-temanku, kembali ku pacu dengan laju kencang sepeda motorku. Jalanan Yogyakarta semakin malam justru semakin ramai. setelah sampai rumah kosku , segera aku masuk kedalam kamar , bersiap-siap kalau namamu muncul dilayar ponselku. Aku menunggumu sembari membaca novel , ya kebiasaanku. Tersadar waktu sudah hampir menunjukan pukul 22.59 WIB , rasanya mustahil sekali kalau jam segini kamu akan menghubungiku. Ya , sepertinya malam ini kamu belum mendapatkan jatah pesiarmu . yasudah masih ada satu harapanku , hari minggu . Ya semoga esok tidak seperti hari ini. 
Malam Minggu memang bukan milik kita sayang, aku tahu dan mengerti. 


Dewi Putri Lestari :)

Sabtu, 20 Juli 2013

Sebulan setelah pertemuan (terakhir) "kita"

Tidak disangka sudah tepat sebulan setelah pertemuan kita , tepat saat kamu memilih untuk mundur dari zona yang entah aku sendiri saja tidak tahu apa sebenarnya ini. Aku dan kamu memilih untuk saling menjauh , bukan aku yang lebih dulu tapi kamu, aku hanya mengimbangimu saja. Pertemuan awal kita memang cukup singkat namun entah magis apa yang membawaku kedalam sudut hatimu. Sudut yang siap aku masuki namun sepertinya aku kesulitan. Ruang itu masih berisi seseorang , ya dia masa lalu mu. kamu begitu naif untuk berkata bahwa kamu sudah tak mencintainya lagi. apakah semudah itu ? atau semudah sikapmu yang mampu menghipnotis aku , membuat letupan-letupan kecil dihatiku dan rekahan senyum saat kita saling bertatap ?

Aku sudah bosan dengan mataku yang bengkak karena menangis , bosanmelamun karena disakiti dan bosan saat harus terus menerus menunggu sesuatu yang (mungkin) abu-abu. Kehadiranmu yang begitu singkat , begitu nyata hadir dalam benakku.Dalam sekejap kau membuatku lupa akan rasa sedih dan tangis.Apalagi ketika kamu berjanji untuk selalu berada disisiku, menyayangiku dan menguatkanku, entah sihir apa yang dalam sekejap mampu menumbuhkan rasa percaya terhadapmu. Dan diam-diam aku menyukaimu.

Kebersamaan aku dan kamu masih terus berlanjut sampai seseorang di masa lalumu kembali hadir dihadapanmu. Aku sudah mencoba bersikap biasa , ya biasa . layaknya teman biasa seperti anggapanmu. Kamu yang sedianya selalu memperhatikan aku , perlahan perhatianmu mulai tak hangat lagi bahkan dingin. Sayangnya , ketika aku mulai mempercayaimu ,bahwa kau datang sebagai seseorang yang berbeda dengan (dia) , nyatanya sama saja . Kau begitu manis , begitu memesona , aku sangat menyukai saat mata kita saling beradu dan memulai percakapan manis itu. kita semakin dekat , sedekat dan sehangat percakapan-percakapan kecil kita sekalipun di ujung telepon.

Suara khas mu mengalir dan menggema di pikiranku , otakku tak pernah berhenti walau sedetik untuk terus meresonansikan sosokmu . Aku menyukaimu secara sembunyi-sembunyi , karena aku takut kalau keterusteranganku akan merusak pertemanan kita. Aku berusaha mengunci rapat rasa ini dan berusa bersikap sewajar mungkin didepanmu.

Tapi aku tahu , kamu masih menginginkannya. Bukan, bukan masalalu mu tapi dia yang mengisi hatimu jauh sebelum perkenalan kita. Aku mengetahuinya tanpa kamu beri tahu. maaf aku terlalu lancang untuk ingin tahu segala tentangmu, ah kupikir aku juga tidak terlalu salah , bukankah kamu juga yang memperlakukan aku secara lebih istimewa dibanding teman wanita mu yang lain ? . Kau tahu kondisiku sebulan setelah kamu memutuskan untuk memberi jarak pada hubungan kita yang hanya berlabel "Teman" ini ?

Ah entahlaah , Masih jelas kenangan kita sebulan yang lalu , saat luka berubah menjadi bahagia,tapi sebulan lalu juga bahagia itu mulai menghilang. yang jelas kamu pernah berjanji akan selalu bersamaku , berjanji untuk tetap bertahan disini bersamaku. Nyatanya ? kini kamu lebih memilih pergi , saat aku sedang sayang-sayangnya kepadamu.


Dewi Putri Lestari :)

Jumat, 19 Juli 2013

Jingga dan Hujan

Kurasakan penatnya hariku akhir-akhir ini , setibanya di apartemen langsung kurebahkan tubuhku di tempat tidur. Aku menghela nafas , sembari melihat sekeliling kamarku yang sedikit berantakan. rasanya aku butuh udara segar untuk menghilangkan sejenak kepenatan ini.

Atap apartemen,agak mendung

Di tempat ini biasanya aku menghabiskan waktu luangku. aku senang berada disini , disini nyaman,tenang,dan anginnya sepoi-sepoi. Aku menerawang jauh ke langit yang mulai beralih jingga. Jingga membiaskan cerita lalu yang sekali lagi memaksaku membuka buku lama.
Harus dimana lagi aku menemukan sosok sepertimu ? Pria bertubuh ideal , dengan kulit sawo matang dan tatapan mata yang seakan siap untuk menusuk jantungku. Harus dimana lagi aku mencari sosokmu ? sementara kini yang kutemui , jauh bertolak belakang dengan mu. Semua impuls di otakku memaksaku kembali pada kenangan itu , kamu terlalu baik , jauh lebih baik dari mereka yang kini mewarnai hidupku.
Harus aku cari dimana lagi sosok sepertimu ? yang mampu membunuh amarahku, yang mampu membangkitkan dan menyembuhkan laraku. Tapi kamu terlalu tega , ya tega.
Tak terasa aliran hangat mulai mengalir disudut gelap mataku. Kini mulai kurasakan rintik-rintik air mulai membasahi wajahku. Aku menengadah , oh ini gerimis ,ujarku dalam hati.Gerimis? bukankah kita dulu sama-sama menyukai gerimis ? merenda masa depan saat gerimis, mereka pula saksi bisu saat kamu menghilang. ah sekali lagi kutepis pikiranku yang melayang kembali pada sosokmu.
Perlahan rintikan kecil itu berubah menjadi besar , ini hujan!
Namun aku tak bergeming , tak bergeser sedikitpun dari tempatku berdiri. 
Dan ternyata , hujan masih menjadi peran antagonis buatku. hujan kembali menghajarku dengan hebatnya atas segala kenangan tentangmu , terlalu banyak kenangan manis yang membuatku tidak pernah bisa menghapus bayangmu dipikiranku. Selalu ada cerita tentang hujan, hujan menjadi penenang , dan kini hujan menjadisaksi aku menangis , dan penyebabnya tentu saja kamu.
Kamu pria yang sedianya (mungkin) menjadi sosok yang begitu berarti untukku tiba-tiba menghilang , pergi entah kemana, tanpa pesan tanpa isyarat. Salahkah aku masih merindukanmu sampai detik ini ? Salahkah jika perasaan ini masih tersimpan rapi untukmu ? Salahkah dulu perasaan yang berawal biasa namun perlahan menjelma menjadi satu rasa yang sulit aku definisikan sendiri ? Aku mencintaimu tanpa kamu tahu , aku menyayangimu tanpa kamu sadari. Perasaan itu bukan lagi sekedar teman biasa , namun lebih dari teman biasa,salahkah ?
Hujan di sepotong senja kali ini , benar-benar mengingatkanku pada rasa kehilangan. kehilangan yang terlalu dalam , bagaimana tidak ? aku harus rela kehilangan kamu ! Aku hanya bisa menangis, aku hanya mampu merapal dan memelukmu lewat doa. Perlahan hujan mulai reda , aku mulai beranjak dari tempatku berdiri, hujan kali ini terlalu deras , aku kedinginan. apa kamu disana kedinginan ? Ah sudahlah , begini saja . Besok sebelum aku kembalu ke kota asalku , aku janji akan menemuimu. membersihkan rumput dan ilalang liar yang mulai menjamah nisanmu. kamu tentu tahu alasanku , aku merindukanmu.

Dewi Putri Lestari :)

Rabu, 03 Juli 2013

Senja dan Kamu (Part 1 : Surat Untuk Rio)

Matahari mulai turun dari peraduannya , jingga kini mewarnai atap dari kolong langit ini. Aku masih terus menyusuri gang-gang kecil menuju rumahku. Dengan rasa capek dan kantuk yang tak tertahan karena aktivitas di kampus seharian ini,aku terus berjalan. Biasanya aku membawa si biru (sebutan untuk sepeda motor kesayanganku) , namun hari ini si biru sedang masuk bengkel dan semua keluargaku sibuk dengan pekerjaannya masing-masing. Dengan terpaksa aku berjalan kaki , sebenarnya dengan angkutan umum pun bisa ditempuh , namun rasa malas untuk mengantri di loket trans yang menjadi alasanku lebih memilih jalan kaki. 
Langkahku terhenti ketika melewati sebuah jembatan , aku menepi di salah satu tiangnya. 
Aku terdiam,pandanganku menerawang jauh , teringat akan kenangan beberapa tahun silam. Kenangan bersama seorang sahabat kecil , sahabat yang aku kenal sejak dibangku kanak-kanak sampai enam tahun lalu tiba-tiba dia pergi , pergi tanpa pamit terlebih dahulu padaku. Saat itu aku duduk dibangku SMP. Aku sudah berusaha mencari tahu kemana ia pergi , namun kata tetangganya keluarganya sudah pindah karena dipindah tugaskan keluar kota. Masih jelas terbayang gadis kecil , bermata sayu,berkulit kuning langsat khas perempuan Indonesia,berwajah tirus dengan rambut sepinggang yang selalu digerai dan  disisir rapi , Nadira aku merindukanmu.
Aku menghela nafas panjang teringat semua kenangan bersama Nadira. Pandanganku lalu tertuju pada sebuah taman bermain yang berada di bawah jembatan, disisi kiri sebuah sungai. Dulu,waktu luangku,ku habiskan bermain disana bersama teman-teman tidak terkecuali Nadira. Aku masih terdiam ketika sayup-sayup mulai terdengar Adzan Maghrib. Aku kaget , ternyata sedari tadi aku mematung di tepi jembatan , orang-orang yang lalu lalang silih berganti memandangi aku dengan tatapan yang mereka mungkin berkata "sedang apa orang ini?". Cepat-cepat aku lanjutkan perjalananku.
Setibanya di rumah , aku langsung membersihkan diri , makan malam bersama keluarga. Setelah selesai semuanya , aku ijin pamit beristirahat duluan karena kurasakan badanku sudah minta dimanja.
Aku menghempaskan tubuhku di tempat tidurku. Kemudian mataku tak sengaja menangkap sebuah kotak dibawah meja belajarku, "wah kotak apa itu ?" gumamku dalm hati sembari mengingat-ingat apa isi kotak tersebut. Karena penasaran , aku pun bangkit dan meraih kotak berwarna cokelat susu itu , kubersihkan debu yang menutupi bagian atas kotak itu. Aku tertegun ketika melihat tulisan dibagian atas kotak tersebut, bertuliskan ,
 Ini untuk kamu rio , semoga kamu selalu ingat aku , dan semoga suatu hari aku bisa ketemu lagi sama kamu.
aku mengayangi mu - Nadira Adriana

Aku masih tertegun melihat itu , kapan aku mendapatkan kotak ini , memangnya kapan Dira ngasih ini buat aku ? tanyaku dalam hati. Segera aku buka isi kotak itu. Didalamnya berisi foto kami ketika masih kanak-kanak , aku ingat foto itu diambil ketika ada festival budaya di Kota kami waktu itu. Aku mengenakan Beskap lengkap dengan Blankon berpasangan dengan Dira, ia terlihat sangat manis mengenakan baju adat jawa , pipinya yang masih chubby terlihat sangat menggemaskan, aku tersenyum melihat potret itu. Kotak itu berisi beberapa potret , mainan tradisional yang dulu sering aku mainkan bersama Dira, dibawah tumpukan mainan itu aku menemukan sebuah amplop berwarna peach yang mulai menguning dimakan usia , kuraih amplop itu dan langsung membukanya , isinya sebuah surat dari Dira. 

Dear Rio 

Hai Rio , mungkin pas kamu baca surat ini aku udah enggak ada di kota ini lagi. Aku terpaksa ikut papah pindah tugas ke Palangkaraya io. aku sebenarnya pengen tetep di Yogya , tapi papah sama mamahku tetep nyuruh aku ikut pindah , tapi Kak Naya sama Kak Dito mereka tetep di Bandung kan pindah kuliah ga segampan pindah sekolah kaya aku ya hihi.
Rio , aku pasti bakal kangen banget sama kamu . aku gak tahu berapa lama aku di Palangkaraya , tapi semoga suatu hari nanti kita bakalan ketemu lagi ^_^


Dira

Selesai membaca surat itu , ada rasa hangat yang menyelimuti hatiku , ada perasaan bersalah juga. Ternyata selama ini dugaanku salah besar. Dira gak ninggalin aku gitu aja , tapi Dira ninggalin kotak ini buat aku, tapi kapan dia ngasih ini ke aku ? aku gapernah menerimanya , aku masih terus mengingat-ingatnya.
Ah aku ingat, waktu Dira pindah aku kan lagi camping , terus pulang-pulang denger kabar Dira udah pindah. Ternyata selama ini aku yang salah paham, "maafin aku dir" gumamku lirih.
Rasanya aku sangat merasa bersalah atas semua prasangkaku terhadap Dira selama ini , dia ternyata tidak meninggalkanku begitu saja, aku harus mencarinya , tapi dimana aku harus mencarinya ? tidak ada kontaknya yang aku miliki , ah aku ingat, mbok inah dan mang karta , ya mereka penjaga rumah yang dulu sempat didiami oleh Dira bersama keluarganya. Ada rasa lega menyelimuti hatiku , rasanya aku ingin segera esok dan ku harap besok kabar baik yang aku dapati. Lebih baik aku sekarang bergegas tidur.

Bersambung

Rabu, 26 Juni 2013

Sepotong Senja untuk Si Pengagum Rahasia


“Haloo kakak” . Sapaan khas itu muncul dari layar smartphonenya ,tanpa sadar bibirnya menyunggingkan senyuman , senyuman yang menggambarkan perasaannya yang selama ini terpendam rapat-rapat.
Tiba-tiba ponselnya berdering , diliriknya nama yang muncul pada layar ponsel. Deg! jantungnya seakan hendak melompat keluar. Betapa kaget bercampur bahagia ketika ia mendapati bahwa gadis itu yang menelepon. cepat-cepat ia mengangkatponselnya.
"Halo adek , ada apa ?"
“halo kakaak , sibuk enggak ? ayo sini maen , aku pengen cerita nih “

Kemudian gadis itu mematikan teleponnya tanpa permisi, Pria itu tersenyum dan menggelengkan kepalanya, "hmm ada-ada saja si adek", gumamnya dalam hati.
Suara merdu yg berada diseberang sana seolah mempercepat laju sepeda motornya untuk segera menyambangi gadis itu. Gadis itu memang baru dikenalnya kurang lebih dua bulan lalu. Sebenarnya sejak pertama kali bertemu gadis itu dia sudah merasa ada yang lain dengan gadis itu, namun dia menepisnya dan menganggapnya hanya sebagai ketertarikan sesaat. Namun, waktulah yang membuatnya semakin yakin kalau dia mencintai gadis itu,tapi sekali lagi dia tak punya cukup keberanian untuk mengungkapkannya.Tak lama kemudian, ia memacu sepeda motornya,dan sampailah disebuah kos-kosan putri. Terdengar langkah kaki menuruni tangga, dan munculah sosok yang akhir-akhir ini bergelayut dalam pikirannya.

Dia hanya mampu menatap gadis itu dari kejauhan , padahal sekarang gadis itu berada dihadapannya . padahal jarak sedekat ini , tapi kenapa terasa jauh ?
Dia hanya mampu menatapnya dalam-dalam , gadis itu terus bercerita dengan gayanya sendiri , seolah mempunyai daya magis tersendiri , senyumnya , cara ia bertutur kata , ah istimewa sekali
Dia menatap kearah kalender di handphonenya , ah hari ini tanggal 25 ya ? gumam pria itu dalam hati.
Ia selalu ingat kapan pertama ia mengenal gadis itu . perkenalan yang begitu singkat dan terlalu biasa . lewat dunia maya bernama twitter. Sejak awal ia bertemu gadis itu ia sudah merasa ada yang berbeda , ada yang istimewa. Hubungan mereka biasa, layaknya seorang kakak dan adik. Gadis ini berbeda dari yang lain,begitu katanya dalam hati. Padahal hubungannya sudah sedekat ini tapi mereka tetap berada pada friend zone , Namun entah  mengapa , ia enggan meninggalkan gadis itu. Rasanya ia ingin selalu berada didekat gadis itu, sampai pada suatu senja disebuah pantai di Yogyakarta gadis itu bertanya padanya.
"Kak kenapa kamu baik banget sama aku ?"
Dengan senyum khasnya Ia menjawab
"Aku itu pengen berbuat baik sama semua orang dek, ya selama aku masih bisa bantu.kenapa enggak,yakan ?"
Gadis itu hanya mengangguk kecil.
Ada rasa  bahagia yang menyelimuti ketika Ia bersama gadis itu, seolah-olah semua masalahnya lenyap begitu saja.
"Kak, kaka sekarang lagi deket suka sama siapa hayo?"
"Aku gak lagi deket sam siapa-siapa adek"
"Ah masa, sukanya bohong. lah ini apa hayo?"
"Wah wah kamu ngapain buka note dihapeku adek" sambil merebut ponselnya dari gadis itu.
"Idih si kaka pelit banget wuu , emang siapa sih kak?"
"Kasih tahu gak yah" goda Pria tersebut.
"Idih males ah ,  pelit weeks"
Pria itu hanya tertawa melihat ekspresi gadis itu.Sekali lagi ia hanya mampu menatap mata gadis itu dalam-dalam, ada sesuatu yang ia rasakan ,ya dia merasa nyaman.

Tapi sepotong senja kala itu terasa sangat berbeda. Ia menghabiskan sore itu di pantai bersama gadis itu.
"aku suka pantai, kalo kaka?"

"ah aku enggak,aku trauma sama laut"

"loh kenapa kaka?"

"aku pernah mau tenggelem adek"

Tiba-tiba suara tawa gadis itu pecah, dan seperti biasa celotehan pun mewarnai percakapan mereka. Pria itu masih ingat benar, senja kala itu memang sangat istimewa baginya. Begitu sederhana namun penuh makna, senja kala itu memberinya sebuah semangat baru,untuk terus berjuang.

"Bisa melihat sunset dan supermoon bersamamu? ahh, tak akan terlupa", gumamnya dalam hati.

Tulisan ini ikut serta dalam #proyekcinta di @bintangberkisah

Jumat, 14 Juni 2013

Apa Kabar Kamu di Ujung Kota Kembang ?

Sudah 4 tahun berlalu , gak kerasa ya. ku dengar kamu tetap sendiri , ketika tahun-tahun ini kulewati bersama yang lain hingga pada akhirnya aku sendiri lagi, masih kah kamu ingat saat pertama kita bertemu? Aku hanya seorang siswa baru di sebuah sekolah tingkat Internasional. Terlalu lugu mengenal apa itu "cinta" . 
Aku masih seperti ini dan akan tetap seperti ini,seperti saat kita pertama berjumpa.
Teriknya matahari di pertengahan Juni kali ini pikiranku kembali melayangke beberapa tahun silam , tepatnya 4 tahun yang lalu. aku tersenyum ketika pikiranku menemukan sosok yang tak asing , ya kamu. kamu cinta pertamaku. Cinta pertama yang tak ada ujungnya , bagaimana akan ada ujungnya ? kalau untuk memulai saja kita tak pernah berani ?
Kamu sosok yang aku temui dilorong kantin sekolah, kau menyapaku namun aku masih tak paham denganmu, haha begitu lucu saat itu. Perkenalan kita begitu singkat, sangat singkat malah.
Sebelum aku jauh mengenalmu , kamu telah membuat jarak , jarak yang aku tidak akan pernah bisa untuk meruntuhkannya. Kamu menghilang, kamu menjauh , dan kamu pergi begitu saja meninggalkan aku. Ya mungkin aku yang terlalu kepedean dan terlalu percaya bahwa kamu juga mempunyai rasa yang sama. 
Awal 2010 pun tiba , dipenghujung akhir bulan januari kamu benar-benar pergi, meninggalkan seberkas rasa pada hatiku, hey kamu ! ya kamu , aku sangat kesal padamu , kamu membiarkan rasa ini tumbuh dan merajai hatiku dan sekarang kamu pergi begitu saja ? iya begitu saja ! tanpa pesan, dan mengganti kontak ponselmu , Ya Tuhan kau benar-benar meninggalkanku kala itu.
Waktu terus berlalu , dan aku menemukan sosok penggantimu , aku kira bayang mu akan menghilang seiring aku menjalani hari-hariku bersama dia. namun apa ? tiga tahun berselang aku berpisah dengannya , dan rasa ini, rasa ini masih saja bergelayut dalam hatiku. 
memasuki pertengahan tahun 2012 aku kembali menemukan sosok penggantimu , dan ketika semuannya kembali seperti semula , siapa orang pertama yang aku temui dipikiranku ? Kamu! ya kamu kakak.
aku hanya bisa menghela nafas teringat sosokmu , sosokn yang sebenarnya sangat semu , entah bagaimana rasannya aku tidak akan pernah menyentuhmu. Sampai di hari jadiku ke-17 aku mendapatkan sebuah kejutan, bukan kejutan apa-apa , hanya pesan singkat lewat jejaring sosial, pesan singkat itulah yang pertama mengucapkan selamat ulang tahun, memanjatkan doanya untukku, ya tepat pukul 00.04 kamu mengirimkannya untukku. kamu tahu apa yang aku rasakan saat itu ? Bahagia , bahagia yang tidak pernah bisa aku ungkapkan sampai saat ini :)
Ternyata 3 tahun tak bertegur sapa , tidak sempat mengenal lebih jauh , kamu tahu dan hafal tanggal lahirku :)
Harapanku kembali muncul kala itu , kamu juga sering menyapaku lewat jejaring sosial, sekarang kamu sedang ,meraih masa depanmu di Kota Kembang, Bandung setelah impianmu menjadi Dokter pupus kala itu. Aku yang tak pernah membayangkan bahwa aku kini berada di kota impianmu dulu , Yogyakarta.
Kini usiaku hampir menginjak 18tahun , masihkah kamu mengingat tanggal ulang tahunku?  haha hanya harapan kecilku saja,tak usah dipikirkan.
Aku tak pernah berharap kamu membaca ini , karena mendoakanmu dalam diamku dan ketidaktahuanmu itu sudah membuatku merasa lega. Ya walau aku tak pernah tahu persis bagaimana perasaanmu , cukup aku menikmati ini sebagai rasa yang Tuhan beri untukku :) , ya aku telah menikmati rasa ini bertahun-tahun meskipun kamu tak pernah menganggap perasaanku,mungkin kamu tahu namun kamu tidak ingin tahu. ah sudahlah , mari melanjutkan perjalanan ini bersama perasaan yang terus bergelayut didalam hati, entah sampai kapan.
Hey , ngomong-ngomong aku selalu ingat kapan kita pertama kenal loh :p

Dear You , Dreamcathcer :)
Aku masih menunggumu dengan setia
 Dewi Putri Lestari :)

Jumat, 28 Desember 2012

"Pasangan Super" mulai berjalan sendiri

Tulisan singkatku kali ini kutujukan untuk sahabat terbaikku dan mungkin (mantan) pasangannya :')
Aku tahu rasanya menjadi kalian , rasa cinta kasih kalian yang aku yakin sangat tulus itu harus terbatasi oleh benteng raksasa bernama Jarak. Cinta Yogyakarta-Bintaro , atau mungkin Yogyakarta-Palembang,mungkin juga Purwodadi-Semarang. itu kini mulai pudar. Musuh terbesar kalian adalah jarak dan waktu.
Priamu , dia pria hebat , dia adalah calon-calon penggerak ekonomi bangsa ini , yang mungkin akan menduduki jajaran departemen keuangan atau BUMN.
Kau pernah menyatakan kekecewaanmu padaku terhadap kesibukan priamu , namun kau tak pernah menangis didepan kami , kau hanya mengeluh sewajarnya. Dan terlebih lagi ketika aku dan mereka menceritakan masalahnya kepadamu , kau selalu menjadi kakak,jadi penyejuk dan entah hatimu mungkin terbuat dari baja , sehingga kau selalu terlihat tidak apa-apa didepan kami.
Pernyataan priamu senja tadi kepadaku , membuatku terkejut setengah mati.
Kenapa bisa pasangan sehebat dan sekuat kalian bisa terpisah?
Untukmu sahabatku yang selalu menjadikan hatinya sekuat baja , padahal aku tahu rasa galau,kangen,sedih,marah selalu membayangimu.
Dan Untuk kamu , mas yang mungkin sekarang berada di Palembang, Kesibukanmu yang begitu banyak mungkin yang menyebabkan kau tak punya banyak waktu untuk meluangkan bersamanya.
Aku hanya mampu mendoakan yang terbaik untuk kalian , semoga tidak ada perempuan matrealistis yang mengganggu hubungan kalian , dan aku harap kalian bisa bersama kembali :)

Dewi Putri Lestari :)

Rabu, 12 Desember 2012

Hujan Kemarin

Hujan kemarin engkau masih disini bersamaku , disampingku
Masih ku ingat jelas hangatnya pelukmu , eratnya genggaman tanganmu
Aku dan kamu masih tertawa bersama , menikmati indahnya hujan
Melawati hari-hari beratku bersamamu,namun semua seakan terasa ringan
Hujan kemarin aku engkau masih disini
Menemaniku melihat indahnya pelangi sehabis hujan kala itu
Kita berdua , bersama dalam satu payung dan duduk dibangku taman
atau bahkan bersepeda bersama kala hujan waktu itu , kamu ingat ?

Tapi kenapa aku merasa ada yang berbeda
Tiba-tiba aku merasakan tanganmu tak menggenggam erat tanganku
Kau mulai melepaskannya , perlahan-lahan kau melepaskannya
Jangan , jangan sayang. aku hanya mampu memohonmu untuk tetap tinggal
Kini kau pun mulai melepaskan pelukanmu
Tak kurasakan lagi hangatnya pelukan itu

Dari sayup sayup kejauhan aku melihat sosok yang sangat kukenal
ya, itu kamu ! tapi ...
Siapa dia ? apakah dia wanita barumu ?
Ada yang terasa sakit , sakit sekali
Bukan ragaku yang sakit, tapi didalam sini , ya hatiku menangis
Hatiku menagis melihatmu diseberang sana
Melihatmu menggenggam erat tangannya,menjaganya dalam dekapanmu
Melihat kau tertawa lepas bersamanya
Dan kau juga memandang pelangi yang biasa kita saksikan bersama, tapi kini bukan aku wanita yang berada disampingmu , bukan aku wanita yang kau lindungi dengan payung itu
Kini aku hanya mampu berdiam dibangku taman,dimana kita biasa bersama
aku menangis kehihalangan sosokmu
sosok yang dulu begitu luar biasa, sekarang terasa amat biasa

Mungkin ini juga kesalahanku
Kesalahanku yang tak bisa menjagamu , mungkin aku kurang menghargaimu
Aku memperlakukanmu sesuka hatiku , maaf
aku hanya mampu terisak dan berucap maaf
tapi aku sadar bayanganmu semakin menjauh dari kehidupanku
Dan aku tak akan bisa menyentuhmu lagi, maaf aku menyesal
berbahagialah bersama dia , dia yang pasti jauh lebih baik dari aku
Hujan kemarin , kau masih disini bersamaku
Dan hujan kali ini aku sendiri,mengingatkan segala sesuatu yang terkadang membuat aliran bening ini mengalir
Ya, yang sering kita sebut kenangan.


Dewi Putri Lestari :)

Kamis, 06 Desember 2012

Cinta dan Sebuah Keterbatasan

Banyak yang bilang Cinta itu menerima apa adanya , Cinta itu tidak memandang materi
tapi apa iya seperti itu ?
Banyak pasangan yang saling berpisah karena keegoisan masing-masing , terkadang ada pula yang memperlakukan pasangannya seperti "babu".
Mereka memang mau melakukan apa saja,tapi bukan berati si pasangan lalu memanfaatkannya seenak jidat yah.
Cinta itu 5 huruf tapi sejujurnya aku tidak tahu apa itu cinta
yang ku pahami adalah dimana ada rasa yang muncul secara tiba-tiba, tanpa alasan , tanpa diduga.
bukankah cinta itu menerima segala kelebihan dan kekurangan pasangan ?
kalau menerima kelebihan pasangan itu semua orangpun bisa melakukannya, tapi untuk menerima kekurangan pasangan, tidak semua orang bisa loh.
Lihatlah mereka , sang wanita tetap berada disisinya ketika sang pria hanya mampu duduk diatas kursi rodanya. Inikah yang dinamakan cinta ? menerima segala keterbatasan , tak usah takut akan cacian atau nada-nada sumbang orang disekelilingmu.
Intinya simpel kok , semua orang yang sedang mencari "tulang rusuk" nya itu mencari seseorang yang mau dan mampu menerima mereka apa adanya , mau diajak susah , dan saling melengkapi.
Jika kamu mencintai seseorang dengan alasan karena dia baik,atau apalah,itu bukan cinta tapi kekaguman. Cinta tidak memandang seseorang itu baik atau buruk ,sekalipun dia seorang penjahat,perempuan tuna susila,atau lainnya. karena semua orang berhak merasakan apa itu CINTA :)


Dewi Putri Lestari :)