YOU ONLY LIFE ONCE
Tampilkan postingan dengan label Waiting Story. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Waiting Story. Tampilkan semua postingan

Rabu, 05 Maret 2014

Menunggu tak Sesederhana itu ...

Menunggu ?
Siapa yang menyukai hal ini ?
Tak seorangpun menyukai ini, pun begitu aku
Sesungguhnya aku adalah orang yang tak sabar menunggu, ya seperti menunggu antrian panjang disebuah tempat makan ketika rasa lapar begitu meradang diperutku atau menunggu sesuatu yang lain , aku benci hal itu tapi... aku tetap melakukannya ...
Apakah menunggumu juga akan se-menyebalkan itu ? Apakah aku akan sebosan seperti menunggu kereta di peron stasiun ? Atau apa ?

Ketika bersamamu menjadi hal yang sangat sulit aku dapatkan ...
ketika mendengar suaramu saja harus menunggu larut malam karna waktumu yang tak banyak ..
Ketika pesanmu mulai jarang menghuni kotak masukku karna kesibukanmu yang padat ..
Ketika semua itu mengharuskanku melakukan hal yang aku benci tanpa aku sadari.... menunggu
Menunggumu sudah jadi hal yang selalu aku lakukan
Menunggumu memberikan banyak pelajaran bagiku
Jika ada yang bilang bahwa menunggu itu sederhana , tolong katakan padanya bahwa menunggu tidak sesederhana yang kalian ucapkan ...
Dalam menunggu, aku harus bisa menahan diriku agar tak berpikiran macam-macam
Dalam menunggu .. aku menjaga kepercayaan yang ia titipkan padaku ..
Dalam menunggu aku harus bisa menahan hatiku agar tidak mudah tergoda dengan kilauan sesaat..
Menahan kencangnya rindu yang menerpa hati ini setiap hari
Menahan aliran bening ini ketika bertatap denganmu menjadi hadiah yang tak bisa aku dapatkan dihari bahagiaku ..
Tapi dalam menunggu aku menemukan sesuatu yang merelakan kami untuk saling mempertahankan meski dalam penantian tanpa temu ...
Rasa ini menjadi jawaban atas segala perjuangan ini ...
Masih berani mengatakan bahwa menunggu adalah pekerjaan yang sederhana ?
Ketahuilah akan ada saatnya menunggu akan menjadi hal yang luar biasa manis , yang tak akan pernah habis kita ceritakan pahit manisnya , saat kita hidup dan menua bersama ...

Untuk semua yang sedang menunggu , kalian tidak pernah sendirian
Ada Tuhan yang selalu menemani
Dewi Putri Lestari :)

Prosa sore hari ...

Sore ini begitu mendung. Langit seperti menyapaku tanpa senyuman.
Entahlah ... aku sedang merasa bosan. Sedang merasa hati ini terasa hampa.
Tiba-tiba anganku kembali pada beberapa bulan silam, saat ada seseorang yang tak ku kenal yang ku ketahui ia adalah bagian dari masa lalu priaku berkicau tentang diriku yang sesungguhnya ia tak pernah tahu siapa aku.
aku menghela nafas panjang .... sekarang aku tidak marah ketika aku mengingat kejadian itu kembali. Entah mengapa, namun kejadian itu begitu melekat di benakku. Bukannya aku dendam atau apa , tidak ... aku sudah memaafkannya , aku juga sudah berusaha melupakan kejadian itu.
Yaaah tapi aku ini hanya seorang manusia yang sedang bermetamorfosa, lantas hanya karna aku mengingatnya bukan berati aku mengungkit kejadian itu bukan? Aku pun tidak menyalahkan siapa-siapa atas apa yang terjadi di kehidupanku. Susah sedih senang semua jadi pilihan kita.
Semua aku jadikan cermin , letupan emosiku hari kemarin sesungguhnya membuatku benar-benar sadar bahwa Tuhan tidak pernah memberikan ujian melebihi batas kemampuan umat-Nya.
Terimakasih telaha menegurku dengan cara - Mu yang sungguh luar biasa.
Kini aku tahu, di usiaku sebelia ini aku mampu menyelesaikannya sendiri,,, tentu bersama Mu Tuhan .

Dari aku yang berusaha agar usahaku tidak sia-sia
Yang aku sadar aku tidak boleh mencintai manusia melebihi cintaku pada Mu

Dewi Putri Lestari :)

Kamis, 09 Januari 2014

Aku Kira Semuanya Telah Usai ....

Aku kira semuanya telah usai
Ketika kulihat kalender menunjukan tanggal 30 Desember 2013
Aku kira semuanya telah usai
Saat kamu resmi menanggalkan atribut siswa dan menyandang atribut bripda mu
Aku kira semuanya telah usai
Ketika selepas tanggal 30 namamu selalu muncul di layar ponselku
Aku kira semuanya telah usai
Saat pagi itu kamu menyambangi rumahku dengan senyum dan kesederhanaanmu
Aku kira semuanya telah usai
Segala kegalauan, segala air mata dimana kerinduan terhadapmu menjadi tersangkanya
Aku kira semuanya telah usai
Saat dunia kembali melihat tawa kita pecah bersama alunan semesta senja kemarin
Aku kira semuanya telah usai
Saat aku kembali melewati hariku dengan rekahan senyum yang penyebabnya itu kamu
Aku kira semuanya telah usai
Seiring komunikasi yang terbatas tebalnya tembok lemdik itu berakhir
Aku kira semuanya telah usai
Aku kira jarak ini tak lagi membatasi kita
Tapi aku salah , semua ini belum usai
Seharusnya aku mengerti, seharusnya aku sadar sedari awal dengan siapa aku beriringan
Seharusnya aku tahu apa yang harus aku lakukan
Seharusnya aku tahu, aku tak boleh banyak mengeluh
Tidak, kali ini aku tidak mengeluh
Mengertikah kalian ?
Aku hanya menuangkan sejenak sesuatu yang sedang aku rasakan , salahkah ?
haruskah kalian sebut aku menggalau lagi ?
Tidak , aku tidak seperti dulu lagi.
Sekarang aku tahu siapa yang aku dampingi
Bukankah tidak seharusnya aku mengeluh hanya karna jarak dan komunikasi yang minim seperti dulu?
Aku tak akan kalah pada jarak yg membuat kami jauh
Menunggumu hal yang akan terus kulakukan
Menunggumu menjadi hal yang membuat letupan-letupan kecil di hati kembali menyala
Menunggumu tidak pernah aku meminta imbalan
Dan aku yakin Tuhan akan menjodohkanku dengannya, Tuhan sedang menyiapkan kebahagiaan untuk kita
Yang ku kira telah usai, ternyata masih sangat panjang
Perjalanan keras ini suatu hari akan menemukan tempatnya berlabuh
Berlabuh untuk menjemput kebahagiaan Tuhan
Mengertilah aku selalu disini untukmu , selamanya


Dewi Putri Lestari :)

Selasa, 31 Desember 2013

2013 , Thank You

Ini malam tahun baru ya gaes ? yeaay finally halaman ke 356 kita di buku 2013 akan segera ditutup. Gak banyak yang pengen aku ungkapin, tapi ya sekedar sebagai coretan kecil saja.
Well, banyak banget yang sudah terjadi di tahun ini. Air mata, tawa, haru, semua tumpah ruah di tahun ini.
Bersyukur banget masih dikasih kesempatan menikmati segala anugrahNya sampai detik ini. Malam ini , kurang lebih beberapa menit lagi halaman ke 365 will be the end, dan sudah siap diganti dengan buku baru. Tidak ada pesta atau segala tetek-bengek tentang perayaan tahun baru, bagiku ini tidak terlalu penting. Banyak harapan yang aku gantungkan untuk tahun depan. Semoga tahun depan aku masih dikasih kesempatan untuk tetap menikmati semua ini Tuhan.
Flashback sedikit , di Tahun ini banyak yang terjadi. Putus cinta dan patah hati, lalu merasa hampa untuk beberapa saat, dan Tiba-tiba Tuhan mempertemukan kita lagi. Ya kita , aku dan kamu akhirnya menjadi "kita" lagi. Kebetulan ? aku rasa tidak. selama kita percaya akan rencana Nya, tidak ada yang tidak mungkin. Siapa yang bisa menghalangi kalau Dia sudah berkehendak ?
Aku sangat bersyukur Tuhan , sangat. Terimakasih untuk segala nikmatnya, rezekinya, ujiannya, dan segala pendewasaan diri. Aku sadar , tidak seharusnya aku bermain-main lagi. Aku tahu apa yang harus aku lakukan sekarang Tuhan.
Kau ingin melihatku dan My D berjuang lagi kan ? melawan kerasnya kenyataan yang harus kami hadapi.
30 Desember 2013 lalu, menjadi satu titik pijakanmu yang sangat berarti dalam hidupmu sayang. Ya hari itu kamu resmi menjadi seorang Bripda , selamat ya sayaang aku bangga bisa mendampingimu sampai detik ini, menjadi pemeran dalam skenario Tuhan yang ditugaskan menjadi pendampingmu. Bahagia , melihat segala pencapaian dan usaha yang telah kau lakukan di usiamu yang baru menginjak 20tahun 13 Desember lalu.
Aku tidak banyak berharap sayang, aku hanya berharap kita tetap pada komitmen kita. untuk tetap kuat melawan kerasnya cinta jarak jauh, melawan jahatnya rindu yang datangnya tidak pernah bisa diterka.
Hubungan ini masih dan harus terus berlanjut, apapun ujiannya bagaimanapun terjalnya , kita sudah berjanji untuk tetap menjadi satu di tengah ribuan kilometer. Yogyakarta-Jawa Barat itu tak seberapa, Cinta yang sudah 3 tahun berdiam dihatiku, dan aku tak tahu kapan rasa itu akan beranjak. Yang kurasa rasa itu semakin kuat, bukannya tidak pernah lemah, tapi kamu selalu berhasil menguatkanku. Aku sangat bahagia dan bangga bisa mendampingi pria hebat sepertimu, bukan dari seragam hitam dan baret biru tuamu. tapi dari segala usaha dan doamu yang tidak pernah putus sampai akhirnya kau seperti sekarang, dan aku pun akan menjadi wanita yang bisa kau banggakan. Terimakasih, terimakasih telah menjaga hatimu selalu untukku.
Terimakasih untuk semuanya , untuk Tuhan yang telah menyusun skenarionya dengan begitu menawan, untuk keluargaku dan keluarganya , semoga selalu dilindungi oleh Tuhan, dan terakhir untuk kamu , kamu yang selalu berhasil membuatku tertegun mendengar beratnya suaramu, aku mencintaimu sayang.

          Ini waktu masih pendidikan :)))

            My D - Pengasuh - Bang Indra (waktu pelantikan)


Dari wanita yang masih dan akan terus menunggumu kembali
Entah berapa lama waktunya
Percaya, Tuhan telah menyiapkan "Happy Ending" untuk kita
Dear You, Bripda Depri Adhi Prakoso :)

Dewi Putri Lestari :)

Senin, 11 November 2013

Love Rain

Ditulis hari Minggu 3 November 2013 , 3 Minggu setelah pertemuan (terakhir) kita
 
Hallo selamat berjumpa lagi , kuharap kau tak pernah bosan membaca surat-surat dariku hey tuan dengan baret biru tua , baret biru tua ? ya semalam kau protes padaku dan menjelaskan segala tetek-bengek tentang atributmu. yayaya sekalipun aku masih tak mengerti haha. 
Hari ketiga bulan November di tahun ketiga kita, sudah jadi hal biasa kala bulan-bulan ini ribuan butir air jatuh membasahi kota kita. seperti siang ini atau harus kusebut ini sore ? entahlah,yang jelas hari ini adalah hari terakhir sebelum keberangkatanku kembali ke kota budaya. hujan kembali menyapa kota kita , aku suka , sangat suka. bukankah kau tentu saja sudah paham?
Orang bilang hujan itu biasa, tapi bagi ku tak pernah ada hujan se-magis di kota kita. tak pernah ada yang mengalahkan. terlebih saat ternyata hujan yang mempertemukan kita.
Cerita tentang hujan ini seperti merambat di urat nadiku. seperti membiaskan cerita yang sama juga. Langit masih gelap,rintikan aitpun masih membasahi balkon kamarku ketika aku menuliskan ini. Langit hatiku juga mengikutinya, seakan dua hal yang berjalan beriringan dan tidak ingin melepasnya satu sama lain.

Aku tidak menginginkan hal ini, sore hari yang mendung. Tersiksa hati ketika tidak melihat pelangi. Berharap esok hari pelangi itu hadir kembali, pelangi yang sanggup menampakkan keindahannya untukku. Untuk kita. Ya rasa rindu yang sudah tertumpuk begitu banyaknya entah harus kuapakan. mengatakannya padamu ? ah aku takut kamu bosan mendengarnya. yasudah aku hanya bisa meluapkannya sebagai sebuahn surat untukmu.
Hujan selalu punya cerita tentang kita , hujan menjadi penenang, pun menjadi pengingat rasa kehilangan.
Melihat deretan potret kita dikamar tidurku yang tidak pernah aku lepas sejak dulu, lengkungan mungil diwajahku kembali mekar , rasanya seperti baru kemarin saja yah. Melihat semua potret ini, impuls di otakku kembali menghadirkan sejuta kenangan lama. masih ingat ? kala kamu dengan
Kamu ingat kapan pertama kali kita bertatap muka hey tuan ? ah pasti kau sudah lupa.  yasudah aku tentu paham dengan segala hiruk pikuknya duniamu saat ini. Tiga tahun yang lalu ,hujan pertama kita, sepulang sekolah , dijalan menuju rumahku, rasanya semua begitu manis.
Hujan kadang masih menjadi peran atagonis bagiku , mengapa tidak ?
karena hujan , aku semakin merindumu.
karena hujan , impuls diotakku selalu meresonansikan bayangmu.
Derasnya hujan yang mengguyur kota kita , sederas banyaknya rindu yang mengalir untukmu.
karena hujan pula aku kembali menemukan sosokmu.


Dari seorang wanita pecandu hujan
yang berharap 
tiba-tiba prianya muncul 
ditengah derasnya hujan
membawa setangkai mawar putih 

Dewi Putri Lestari :) 

Kamu Alasanku

Empat bulan lalu , keputusanku kembali pada cinta pertama telah kuambil. Menjatuhkan hati (lagi) untuk kesekian kalinya pada pria yang sekarang dengan baret biru tuanya. Ya , dia hanya seorang pria sederhana yang disempurnakan dengan seragam cokelat tua dengan baret cokelat muda yang kelak ia akan berseragam biru tua pula. entah apa yang terjadi kala itu , semua terjadi begitu saja , aku merindukanmu padahal aku tahu bukan hakku untuk merindukanmu, apalagi mengharap kamu. Tidak aku tidak pernah berpikir sejauh itu.
Tapi mungkin ini yang sering kita sebut "CINTA" . Sama sekali tak mengenal logika dan pilihan lain. Ketika hati berkata "Ya aku cinta dia", tak kuasa hati untuk menolak apa yang diberikan dan diminta olehnya.
Entahlah , apa yang mampu meluluhkan hatiku lagi.
Orang bilang karena seragam cokelatnya ..
Orang bilang karena gagah tegapnya dengan sepatu mengkilatnya ..
Orang bilang karena dia calon abdi negara dengan kharismanya tersendiri ..
Sungguh bukan karena itu semua ! dengan sekali lagi kukatakan,  

Aku mencintainya karena dia bukan sekedar seragam cokelatnya!! Dia pria yang begitu sayang pada mamah dan papahnya. Dia pria yang takut pada Tuhannya. Dia pria yang bertanggung jawab akan cita-cita dan kewajibannya. Dia pria yang pertama kali membuatku jatuh cinta tanpa alasan yang jelas sejak 3 tahun yang lalu. Dan dia teman pria pertama yang menjadi imam sholatku.

Sedih ketika orang lain menganggapku adalam wanita yang gila terhadap abdi negara. Benci saat orang lain mengatakan aku mencintainya karena dia calon abdi negara. Menangis , ketika ada orang yang mencelaku merebutnya hanya karena dia calon abdi negara dan aku tak berani mengadukan kesakitanku padanya. Tapi aku harus menjadi wanita yang tegar. tak boleh menangis meski hati sangat ingin menangis. kututupi segala kesedihanku dengan senyum tulus yang merekah diwajahku ketika kamu mulai menyapaku di layar ponsel. Sangat gembira saat kau menanyakan bagaimana keadaanku , meski telah kutahan rindu ini terlalu lama. 
Kamu tahu tuan ? dibalik senyum manis dan topeng tegar, ada pilu yang bergelayut didalam hatiku saat kita harus kembali terpisah dan aku harus merelakan TURANGGA membawamu kembali ke medan pendidikan.
Aku tidak tahu apa yang membuat aku bisa setegar ini,dan bertahan menjalani kerasnya cinta jarak jauh.
kamu tahu ? alasanku kamu, kamu yang mampu membuatku sabar, tegar, dan menguatkan hatiku bertahan sejauh ini. merajut kembali kisah kita yang hampir 3 tahun kita lalui bersama. Terimakasih atas segala cinta dan kasihmu, aku akan (selalu) menjaga hatimu, cintamu, dan kepercayaanmu. Lanjutkan cita-citamu tuan , aku selalu disini, disini setia menunggumu kembali . Doaku selalu menyertaimu.


Dari wanita yang saat ini sedang berusaha menjadikan hatinya sekuat karang.
yang mencintaimu dan akan selalu mencintaimu sama seperti 3 tahun yang lalu.
Dewi Putri Lestari :)

Minggu, 10 November 2013

Malam Minggu Bukan Milik Kita

Sabtu, 9 Nov 2013
Penat sekali rasanya. kupacu beat hitamku kemanapun aku inginkan. Kuarahkan kearah pusat kota, berkumpul bersama teman-temanku. Ya ramai sekali rasanya, dan baru kuingat ini malam minggu. Yang anak muda sebut, malamnya orang jatuh cinta.  Malam Minggu ? yaaa sepertinya hari itu kedengaran sangat mengasyikkan untuk kebanyakan muda-mudi, apalagi buat mereka yang sudah memiliki pasangan. Bagiku malam minggu atau malam apapun sama saja. "No date,no candle ligth dinner,no hug,no hold hand"
Malam ini harusnya seperti biasa kuterima telfon darimu, tapi jam diponselku sudah menunjukkan pukul 20.00 WIB. Belum ada tanda-tanda kehidupan, pesan singkatpun belum nampak dilayar. Sabar dew sabar, kataku dalam hati.Menunggu sabtu dan minggu, sebuah kesempatan indah untuk sekedar berkomunikasi , saling berkabar dan menyapa meski hanya dengan sms, telfon,  Tidak lebih. Meski maksud hati ingin sekali bertemu namun harus kuurungkan keinginanku dan hanya bisa menunggu  akhir tahun. 
Tidak ada semangat diwajahku padahal teman-temanku sudah berusaha membuatku mencair seperti biasa , namun aku tetap saja membisu dengan senyum tipis yang sesekali merekah di wajahku. 
aku merindukanku , aku merindukan sosokmu , ya itu alasanku menjadi seorang pendiam seperti malam ini. kulihat lagi jam di ponselku , ya Tuhan waktu sudah menunjukan pukul 21.32 , aku ingin segera pulang kalau-kalau abangku menelepon . segera aku bergegas pamit pada teman-temanku, kembali ku pacu dengan laju kencang sepeda motorku. Jalanan Yogyakarta semakin malam justru semakin ramai. setelah sampai rumah kosku , segera aku masuk kedalam kamar , bersiap-siap kalau namamu muncul dilayar ponselku. Aku menunggumu sembari membaca novel , ya kebiasaanku. Tersadar waktu sudah hampir menunjukan pukul 22.59 WIB , rasanya mustahil sekali kalau jam segini kamu akan menghubungiku. Ya , sepertinya malam ini kamu belum mendapatkan jatah pesiarmu . yasudah masih ada satu harapanku , hari minggu . Ya semoga esok tidak seperti hari ini. 
Malam Minggu memang bukan milik kita sayang, aku tahu dan mengerti. 


Dewi Putri Lestari :)