YOU ONLY LIFE ONCE

Jumat, 28 Juni 2019

Kata Pengantar Untuk Kembali

"Gak pernah kebayang, gue akan mengalami ini gak cuma sekali"

Hi, sudah lama tak bersua. Rindu yang terkalahkan oleh jeda yang terlampau lama.

Apa kabar ?
Kalau aku ? Aku masih begini-begini saja, tidak baik dan tidak juga buruk.

Aku malu harus kembali padamu dengan cerita lain namun keadaan dan rasa nya sama.
Benar, terasa nyeri, sesak namun harus diterima.

Tidak banyak yang berubah setelah dua tahun aku tak mengunjungimu.
Masih tetap dengan prosa yang sama yang sangat jenuh aku utarakan.

Iya, nyeri menuju pilu. Sembilu. Semoga segera berlalu.

Semoga kamu selalu setia menerima semua ceritaku, ditengah mereka yang mulai meninggalkanku satu per satu.

Regards
Dewi Putri

Rabu, 16 Agustus 2017

Sajak Tanpa Tuan

Trust me. Setiap kesalahan yang pernah kita lakukan dan menyakiti orang lain akan selalu terngiang dalam pikiran.

Apalagi aku ? Yang mungkin sangat banyak menyakiti siapapun, pun kamu termasuk didalamnya. Orang yang diam-diam aku harapkan menjadi "rumah" setelah sepersekian detik aku menyakitimu dengan atau tidak sengaja di masa lalu.

Rasa sakit di hatimu mungkin masih terasa. Tapi setauku kau sudah punya obatnya kala itu, yang hanya mampu aku perhatikan dari jauh, lewat jentikan jari jarimu di beberapa foto yang kau unggah. Seharusnya aku tak berhak merasa panas dingin atau cemburu tapi nyatanya semua terasa nyeri dalam hatiku.

Kamu bilang aku mudah menyerah. Bukan, bukan itu maksudku. Hanya saja, aku cukup tahu diri untuk tidak menimbun harapan terlalu banyak, dan menyadari bahwa hatimu penuh misteri.
Aku tak pernah punya hak untuk tahu siapa saja yang ada dalam hatimu, aku hanya punya hak untuk merapal namamu dalam doa dan diam-diam memintamu dalam sepertiga malamku.

Sesungguhnya, aku tak pernah mampu menyatakan sebesar apa aku menyayangimu.

Untukmu yang ku tulis dalam sajak malam ini. Tapi entah kau menginginkannya atau tidak.

Rabu, 28 September 2016

Ternyata Dia

Ada yang mengetuk jendela hati ketika ia tertalu banyak menuntut

Yang mengintip di balik tirai hati

Malu-malu merasuk kedalam hati

Lalu dihembuskannya angin kedamaian

Perkenalkan, dia adalah

Rasa syukur yang sering terlupa.

Orang Bilang

Orang bilang cinta itu segalanya

Orang bilang mempunyai pasangan membuat mereka merasa utuh

Orang bilang menyenangkan saat semua orang tahu ia dicintai oleh pasangannya

Orang bilang bersamanya bahagia pasti dapat direngkuh

Nyatanya, Dewi Asmara tak pernah berpihak padaku

Nyatanya, aku selalu disembunyikan seperti jarum dalam jerami

Nyatanya, pasanganku tak begitu

Nyatanya, masih ada sudut hati yang hampa

Nyatanya, semua yang orang bilang tidak terjadi padaku

Pada Hati

Ada yang patah hati.

Tapi bukan karena wanitanya.

Ia patah hati pada wanita lain.

Lalu wanitamu ? Terlupakan begitu saja.



Ada yang bertahan untuk berhenti, ada yang berhenti untuk bertahan.
Karena hati perlu ruang untuk bernafas.
Pada hati, segala urusan bermuara.

Ada Yang Patah

Ada yang patah ketika tidak dianggap

Ada yang patah ketika kau adalah salah satunya

Ada yang patah saat ia dipatahkan yang bukan kamu

Ada yang patah dan tak bisa kembali lagi

Ada yang patah dan terasa sakit... Hati.

Kamis, 12 Mei 2016

Cerita Lama Si Anak Desa

Saya tahu dia sangat bekerja keras untuk seluruh keluarganya. Lebih dari 15 tahun sebagai seorang "anak yatim" dan membantu ibunya berdagang,, masa kecil yang jauh dari kata berkecukupan membuat ia belajar dan bekerja keras untuk bisa memasuki posisi di jajaran kementrian.
Dia anak pintar yang kurang beruntung. Saat sekolah menengah pertama ia selalu menduduki jajaran 10 peringkat paralel di sekolah kami. Saat lulus dari sekolah menengah pertama, sebenarnya ia mampu duduk dijajaran Sma terbaik di kota kami. Tapi sayang, sekali lagi ia tak seberuntung kami. Ia lebih pintar, bahkan jauh lebih pintar dari kami, tapi tidak bisa masuk karena alasan biaya.
Dia menerima, dia ikhlas, dan dia tidak memberontak.
Dia masuk di sekolah menegah atas jauh dari kota, tentu saja dengan alasan biaya yang terjangkau. Masih teringat jelas perawakannya kala itu, sekitar 8 tahun yang lalu. Tinggi, kurus, rambutnya lurus.
Berbeda jauh dengan apa yang kami lihat saat ini.
Roda kehidupan memang selalu berputar. Hidup memang akan selalu berubah, dan Tuhan pun akan selalu berlaku adil sesuai kerja keras dan doa yang dipanjatkan terus-menerus oleh hamba-Nya.
Untuk yang sudah sangat berkecukupan dari lahir kami tidak heran jika nantinya ia akan terus hidup berkecukupan.
Tapi bagi saya, melihat sosok yang hampir 8 tahun terlupakan dari memori saya dan mungkin teman-teman lainnya adalah ketika si sederhana ini berubah menjadi abdi negara di jajaran kementrian.
Ini bukan tentang meninggikan hati dengan seragam,jabatan, atau apapun. Ini tentang semangatnya yang menular kepada kami, teman-temannya yang masih berada di jalan setapak yang terjal dan penuh kerikil.

Dari teman lamamu, yang sejak 10 tahun lalu menjadi adik kelasmu.
Semangatmu balik ke saya :)

Dewi Putri Lestari.

Ditulis November 2015.